The best Side of Kumpulan Cerpen Fiksi
The best Side of Kumpulan Cerpen Fiksi
Blog Article
Dan singa pun menjawab pertanyaan tersebut, “Mana mungkin aku bisa menyakiti orang yang telah menyelamatkan nyawaku.”
Namanya manusia. Sang Pencipta memutuskan bahwa manusialah yang akan berbicara dengan bahasa kita dan memerintahkan kita untuk mencari bahasa dan suara baru untuk kita pakai mulai saat ini."
karya Christiana Umi, cerita fiksi adalah cerita rekaan atau khayalan pengarang yang isinya murni berasal dari khayalan pengarang, tetapi juga dapat berdasarkan fakta.
Mereka malahan merasa senang kalau diberi pekerjaan rumah alias PR, Semua PR dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Pokoknya membuat para pamong guru kalau mengajar dikelas ini merasa senang. Bahkan ingin mengajar terus. Tapi jam pelajaran terbatas.
Keesokan hari, dia datang membawa belanjaanku dan meminta maaf karena kejadian kemarin, tetapi aku tetap menghiraukan nya. Maka setelah beberapa lama lama, aku sadar bahwa hal yang aku lakukan adalah sebuah kesalahan, dan aku tersadar betapa egoisnya diriku. Aku pun meminta maaf.
Sebagai anak kepala desa, Dokter Rana sering mendengar cerita almarhum ayahnya bahwa banyak warga takut berobat karena tidak mampu membayar. Tak ingin hal ini terjadi, maka diumumkannya kepada warga bahwa warga dapat membayar jasanya dengan sampah.
Suatu hari, ketika Zephyr sedang menggelar pertunjukan sihir di depan seluruh desa, ia membuat kesalahan besar. Sihirnya terbalik dan menyebabkan kekacauan besar. Desa itu dilanda badai dan kekacauan.
Pada zaman dahulu, di tengah hutan di sebuah pulau terpencil, hidup seorang putri cantik bernama Laila.
“Ika, kedatanganku sama keluarga ingin mengajakmu kembali Kumpulan Cerita Fiksi bersekolah sekaligus ikut kami ke Jakarta lagi.” kata Riska.
Namun, karena keterbatasan ekonomi, saya terpaksa mencari mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup saya dan adik berusia 5 tahun.
Di sebuah desa tinggallah seorang anak bernama Topan dengan ibunya. Topan dan ibunya tidak punya banyak harta, ibunya bekerja sebagai pedagang sayur di pasar dan Topan membantu ibunya dengan menggembalakan kambing milik saudagar di desanya.
"Kita pulang saja, sudah sore. Besok kita lanjutkan lagi!" kata Pak Karjo sambil merintih dan memegangi tangannya. Ajakan itu disambut teman-teman yang lain. Tampak senyum kepuasan menghiasi raut wajah mereka saat melangkah pulang. Tidak kurang dari seratus ekor tikus dan satu werok berhasil diberantas.
Tapi sangat naas, karena sang pemuda setelah beberapa saat dipenjara langsung dijatuhi hukuman mati dengan cara di masukan ke dalam kandang yang berisi hewan buas, lalu pada suatu malam si pemuda mendapatkan hukuman tersebut dan dimasukkan ke dalam ruangan gelap yang berisi binatang buas.
Permasalahan tersebut umumnya berkembang seiring dengan pengenalan karakter tokoh hingga akhirnya ditemukan penyelesaian.